Langsung ke konten utama

KOMUNIKASI dan TEORI KEPEMIMPINAN


Nama    : Erlin Novianty
Kelas     : 2KA33
NPM     : 1C114791
Tugas    : Softskill Teori Organisasi Umum 1
Dosen   : Martani



Sub Tema :
  1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
  2. Jenis-jenis Proses Komunikasi 
  3. Komunikasi Yang Efektif 
  4. Teori dan Arti Penting Kepemimpinan 
  5. Tipologi Kepemimpinan 
  6. Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
  

     1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi


Komunikasi berasal dari kata/istilah bahasa inggris Communication. Tapi secara etimologis menurut asal katanya berasal dari bahasa latin yaitu Communicatus dan kata ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis memiliki arti/makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau bermakna kebersamaan. Sedangkan komunikasi sendiri yaitu proses transaksi sosial meliputi penyampaian pesan (ide/gagasan) kepada satu orang kepada orang lain yang saling mempengaruhi dan untuk mencapai tujuan tertentuu. Yang paling penting komunikasi itu harus dimengerti oleh kedua belah pihak agar tercipta proses komunikasi yang baik. Melalui komunikasi seseorang dapat menyalurkan perasaannya sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak lain (lawan bicaranya). 


Dalam penyampaian gagasan, pihak pengirim (penyalur informasi) dan pihak penerima haruslah tercipta hubungan yang baik, dalam artian gagasan yang disampaikan harus sama-sama dipahami meskipun salah satu pihak belum tentu menerima gagasan atau pendapat tersebut. Apabila keduanya saling mengerti dan memahami barulah suatu komunikasi dikatakan bisa berjalan dengan baik (Komunikatif). Disamping itu kelancaran suatu komunikasi juga bergantung pada cara bicara, intonasi, gerak tubuh ataupun mimik seseorang. Apabila pembawaan dari kedua belah pihak baik maka komunikasi juga akan berjalan dengan baik atau dengan kata lain proses komunikasi itu bergantung pada Aksi dan Reaksi yang tercipta selama proses komunikasi. 


Komunikasi menurut para Ahli (Tokoh)
  1. Himstreet & Baty
          Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang  biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. 

      2. Laswell 

          Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.  

      3. Car I.Hovland 

           Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.

    4. William Albig 

           Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.

   5. A. Winnet

           Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.

 
   6. Everett M. Rogers 

          Seorang pakar sosiologi Pedesaan Amerika membuat definisi “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian”.
 

   7. Raymond Ross 

          Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.




      2. Jenis-jenis Proses Komunikasi
 
  • Komunikasi Intrapribadi, atau intrapersonal communication yaitu komunikasi seseorang pada dirinya sendiri. Contoh yang paling mendasar yaitu berpikir. Tanpa disadari ketika seseorang berpikir itu artinya ia sedang melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri.  
  • Komunikasi Interpribadi, atau interpersonal communication yaitu komunikasi antar orang satu dengan orang yang lain secara face to face atau secara tatap muka, sehingga memungkinkan adanya respon baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 
  • Komunikasi Kelompok (Kecil), yaitu komunikasi yang dilakukan oleh suatu kelompok kecil (small-group communication) yang terdiri dari beberapa orang yang saling memiliki tujuan dan didalamnya terjadi interaksi yaitu penyampaian pendapat dan gagasan diantara masing-masing orang yang ada dalam kelompok kecil tersebut. 
  • Komunikasi Publik, merupakan komunikasi antara seorang pembicara kepada khalayak ramai (orang banyak) yang tidak dapat dikenali satu persatu dan biasanya komunikasi ini bersifat formal. Contoh umunya yaitu ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar dan lain-lain. 
  • Komunikasi Organisasi, atau organization communication merupakan suatu bentuk organisasi yang didalamnya teridi dari beberapa orang yang sudah terikat oleh suatu tujuan, visi-misi dan didalamnya terdapat tingkatan kedudukan masing-masing. Komunikasi ini dapat berlangsung secara formal maupun non formal tergantung pada kepentingan suatu organisasi tersebut. Namun biasanya komunikasi organisasi lebih besar dari sekedar komunikasi kelompok biasa. 
  • Komunikasi Massa, atau mass communication yaitu salah satu bentuk komunikasi yang penyampaiannya dapat dalam bentuk media cetak maupun elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga tertentu dan ditujukan pada sejumlah besar orang yang tersebar, petinggi Negara, tokoh masyarakat, anonim dan heterogen. Pesan (gagasan/ide) yang disampaikan biasanya dikeluarkan secara serentak, cepat dan terlintas.


Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut : 
  • Penginterprestasian, dalam hal ini yaitu motif komunikasi yang terjadi dalam diri komunikator (sender/penyampai gagasan/pesan). Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikattransmitteror berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting. 
  • Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak menjadi konkret. 
  • Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut, alat pengirim pesan. 
  • Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan. 
  • Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
  • Penyandian Balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
  • Penginterpretasian, pada ahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.

        3. Komunikasi Yang Efektif


Berdasarkan beberapa sumber, para ahli berpendapat bahwa berkomunikasi efektif berarti bahwa penyampai pesan/gagasan/idea atau yang biasa disebut dengan komunikator dan komunikan atau penerima pesan haruslah sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan/gagasan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa asing dikenal istilahthe communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Dalam buku Psikologi Komunikasi nya, Jalaluddin menyebutkan bahwa komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
  1. Menciptakan suasana yang menguntungkan. 
  2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
  3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
  4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
  5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.

Prinsip Dasar Komunikasi Efektif
  • Respect (Respek) adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara yang berupa tanggapan untuk menghargainya.

  • Empathy (Empati) adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara.

  • Audible (Dapat Didengar) Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dimengerti. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
  1. Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara. 
  2. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan Anda. Langsung saja pada inti persoalan. 
  3. Ketiga, gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan. 
  4. Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Karena analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan.
  • Clarity (Jelas) adalah kejelasan dari pesan yang di sampaikan oleh si pemilik pesan/gagasan/ide (komunikator). Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah adanya ketidakjelasan informasi yang diterima.
  • Humble (Rendah Hati) Sikap Rendah Hati bukan berarti Rendah Diri, Rendah Hati artinya memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu, dan komunikan atau penerima informasi dapat menjadi pendengar yang baik.

Lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi, yaitu :

  • Pengirim pesan (sender)
  • Pesan yang dikirimkan (message),
  • Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media) 
  • Penerima pesan (receiver),
  • Umpan balik (feedback).
      
      4. Teori dan Arti Penting Kepemimpinan

Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang,oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin". Kepemimpinan adalah suatu bentuk tindakan seseorang yang memperlihatkan kewibawaan dan sikap serta sifat yang dapat dicontohi oleh orang lain (penerima arahan), yang paling penting seorang pemimpin harus dapat memberi pengarahan yang baik demi terwujudnya suatu tujuan tertentu, karena kepemimpinan seseorang akan terlihat dari bagaimana ia memimpin suatu organisasi/kelompok. Contohnya seorang guru seni yang memberi pengarahan dan instruksi kepada beberapa muridnya, dan lain sebagainya.

Kepemimpinan merupakan salah satu kemampuan yang ada didalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain untuk dapat bekerja sama dengannya. Tidak semua orang memiliki jiwa kepemimpinan dan dapat berbica dengan baik didepan umum (banyak orang), Cara memimpin pun berbeda-beda tergantung masing-masing orang/pemimpin tersebut.

Pemimpin sangatlah penting karena kepemimpinan yang baik dan efektif bersifat membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Pentingnya kepemimpinan yang efektif memerlukan produktivitas, kepuasaan kerja, kerjasama kelompok, kegiatan terorganisir, semangat karyawan dan koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan sebuah organisasi. Membangun kepercayaan terhadap kepemimpinan adalah tugas dan tanggung jawab pemimpin. Tanpa adanya kepercayaan, produktivitas bisa melemah, peluang-peluang pengembangan dan perbaikan terlewatkan dan kinerja juga manjadi merosot. 

Konsep  karismatik  menurut  Weber  (1947),  konsep  yang  lebih  ditekankan  kepada  kemampuan pemimpin  yang  memiliki  kekuatan  luar  biasa  dan  mistis.  Menurutnya,  ada  lima  faktor  yang  muncul bersamaan  dengan  kekuasaan  yang  karismatik  yaitu :
  1. Adanya  seseorang  yang  memiliki  bakat  luar  biasa 
  2. Adanya  krisis  sosial 
  3. Adanya  sejumlah  ide  yang  radikal  untuk  memecahkan  krisis  tersebut
  4. Adanya  sejumlah  pengikut  yang  percaya  bahwa  seseorang  itu  memiliki  kemampuan  luar  biasa yang  bersifat  transendental  dan  supranatural,  serta
  5. Adanya  bukti  yang  berulang  bahwa  apa  yang  dilakukan  itu  mengalami  kesuksesan.


     5. Tipologi kepemimpinan


Ada beberapa tipe kepemimpinan, diantaranya yaitu :
 
  • Tipe Otokratis
          Yaitu pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut :
  1. Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi. 
  2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
  3. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
  4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
  5. Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
  6. Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

  • Tipe Militeristis
           Maksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
  1. Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan. 
  2. Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
  3. Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan. 
  4. Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
  • Tipe Paternalisis
Yaitu seorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
  1. menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa. 
  2. Bersikap terlalu melindungi (overly protective). 
  3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. 
  4. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif. 
  5. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
  • Tipe Karismatik
           Umumnya pemimpin yang seperti ini mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). 
 
          Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Contoh Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

  • Tipe demokratis
           Tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
  1. Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.
  2. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya.
  3. Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan.
  4. Ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

          Untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah. Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.


        6. Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan

         Menurut Hadari, unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah :
 
  1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader). 
  2. Adanya orang lain yang dipimpin (bawahan/penerima arahan). 
  3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya.
  4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil. 
Menurut Davis ada 4 faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu : 
  • Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya.
  • Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang. 
  • Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan. 
  • Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.

Faktor Faktor Dalam Kepemimpinan :

  • Pemimpin, Pemimpin memang merupakan faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin itu memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia perbuat, atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
  • Pengikut (Followers), Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada. Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serta ada pula yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya kepemimpinannya. Oleh karena itu Pengikut disini memang harus menyesuaikannya dengan cepat.
  • Komunikasi, Salah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan Pengikut adalah proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi. Hubungan kerja antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan dapat sinergis dan berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancangkan sebelumnya.
  • Situasi, Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut, diantaranya adalah :
  • Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar.

Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
  • Faktor Jabatan
Jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.
  • Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. 

Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.




Referensi :









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)

Nama : Erlin Novianty Kelas : 3 KA33 NPM : 1C114791 Tugas : Softskill Peng. Teknologi Sistem Cerdas Dosen : Dewi Andriyani Logika Fuzzy ( Fuzzy Logic ) PENGERTIAN LOGIKA FUZZY ( FUZZY LOGIC ) Dalam bahasa inggris, fuzzy mempunyai arti kabur atau tidak jelas. Jadi, logika fuzzy adalah logika yang kabur, atau mengandung unsur ketidakpastian. Pada logika biasa, yaitu logika tegas, kita hanya mengenal dua nilai, salah atau benar, 0 atau 1. Sedangkan logika fuzzy mengenal nilai antara benar dan salah. Kebenaran dalam logika fuzzy dapat dinyatakan dalam derajar kebenaran yang nilainya antara 0 sampai 1. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lotfi A Zadeh ( 1965 ), dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan kea...

3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons)

Nama : Erlin Novianty             Kelas : 4KA33             NPM : 1C114791 Mata Kuliah : Softskill Bahasa Inggris Bisnis 2 3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons) After my 1st and 2nd assignment about Tenses, so now, i will make 3rd assigment about what is Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons, how we can use them and also give examples about it. A.   Embedded Question Sometimes we want to use a question as part of another question or a statement, so this is called an embedded question. We can use embedded questions as part of other questions. This is sometimes called an indirect question and is often used to be polite. We can also use embedded questions as part of statements. The embedded question is a noun clause and can be used in a similar way to a noun. For example, we can use it as the subj...

ANIMASI

Nama               : Erlin Novianty Kelas               : 3KA33 NPM               : 1C114791 Tugas               : Softskill Peng. Animasi dan Desain Grafis Dosen              : Imam Ahmad                                                                         ANIMASI    A. Pengertian Animasi   ...