Nama
: Erlin Novianty
Kelas
: 2KA33
NPM
: 1C114791
Tugas
: Softskill Teori Organisasi Umum 1
Dosen
: Martani
Sub
Tema :
- Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
- Jenis-jenis Proses Komunikasi
- Komunikasi Yang Efektif
- Teori dan Arti Penting Kepemimpinan
- Tipologi Kepemimpinan
- Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
1. Pengertian
dan Arti Penting Komunikasi
Komunikasi
berasal dari kata/istilah bahasa inggris Communication.
Tapi secara etimologis menurut asal katanya berasal dari bahasa latin
yaitu Communicatus
dan kata ini bersumber pada kata communis.
Dalam kata communis
memiliki arti/makna berbagi
atau menjadi
milik bersama yaitu
suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau bermakna
kebersamaan. Sedangkan komunikasi sendiri yaitu proses transaksi
sosial meliputi penyampaian pesan (ide/gagasan) kepada satu orang
kepada orang lain yang saling mempengaruhi dan untuk mencapai tujuan
tertentuu. Yang paling penting komunikasi itu harus dimengerti oleh
kedua belah pihak agar tercipta proses komunikasi yang baik. Melalui
komunikasi seseorang dapat menyalurkan perasaannya sehingga dapat
dimengerti dan dipahami oleh pihak lain (lawan bicaranya).
Dalam
penyampaian gagasan, pihak pengirim (penyalur informasi) dan pihak
penerima haruslah tercipta hubungan yang baik, dalam artian gagasan
yang disampaikan harus sama-sama dipahami meskipun salah satu pihak
belum tentu menerima gagasan atau pendapat tersebut. Apabila keduanya
saling mengerti dan memahami barulah suatu komunikasi dikatakan bisa
berjalan dengan baik (Komunikatif). Disamping itu kelancaran suatu
komunikasi juga bergantung pada cara bicara, intonasi, gerak tubuh
ataupun mimik seseorang. Apabila pembawaan dari kedua belah pihak
baik maka komunikasi juga akan berjalan dengan baik atau dengan kata
lain proses komunikasi itu bergantung pada Aksi dan Reaksi yang
tercipta selama proses komunikasi.
Komunikasi
menurut para Ahli (Tokoh)
- Himstreet & Baty
Komunikasi
adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu
sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal,
maupun perilaku atau tindakan.
2. Laswell
Komunikasi
adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa,
kepada siapa dengan efek apa.
3. Car
I.Hovland
Komunikasi
adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan
stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non
verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
4. William
Albig
Komunikasi
adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana
mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan
berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
5. A.
Winnet
Komunikasi
merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima,
proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau
tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
6. Everett
M. Rogers
Seorang
pakar sosiologi Pedesaan Amerika membuat definisi “Komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada
gilirannya akan tiba saling pengertian”.
7. Raymond
Ross
Komunikasi
adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol
sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna
dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
2. Jenis-jenis
Proses Komunikasi
- Komunikasi Intrapribadi, atau intrapersonal communication yaitu komunikasi seseorang pada dirinya sendiri. Contoh yang paling mendasar yaitu berpikir. Tanpa disadari ketika seseorang berpikir itu artinya ia sedang melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri.
- Komunikasi Interpribadi, atau interpersonal communication yaitu komunikasi antar orang satu dengan orang yang lain secara face to face atau secara tatap muka, sehingga memungkinkan adanya respon baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
- Komunikasi Kelompok (Kecil), yaitu komunikasi yang dilakukan oleh suatu kelompok kecil (small-group communication) yang terdiri dari beberapa orang yang saling memiliki tujuan dan didalamnya terjadi interaksi yaitu penyampaian pendapat dan gagasan diantara masing-masing orang yang ada dalam kelompok kecil tersebut.
- Komunikasi Publik, merupakan komunikasi antara seorang pembicara kepada khalayak ramai (orang banyak) yang tidak dapat dikenali satu persatu dan biasanya komunikasi ini bersifat formal. Contoh umunya yaitu ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar dan lain-lain.
- Komunikasi Organisasi, atau organization communication merupakan suatu bentuk organisasi yang didalamnya teridi dari beberapa orang yang sudah terikat oleh suatu tujuan, visi-misi dan didalamnya terdapat tingkatan kedudukan masing-masing. Komunikasi ini dapat berlangsung secara formal maupun non formal tergantung pada kepentingan suatu organisasi tersebut. Namun biasanya komunikasi organisasi lebih besar dari sekedar komunikasi kelompok biasa.
- Komunikasi Massa, atau mass communication yaitu salah satu bentuk komunikasi yang penyampaiannya dapat dalam bentuk media cetak maupun elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga tertentu dan ditujukan pada sejumlah besar orang yang tersebar, petinggi Negara, tokoh masyarakat, anonim dan heterogen. Pesan (gagasan/ide) yang disampaikan biasanya dikeluarkan secara serentak, cepat dan terlintas.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
- Penginterprestasian, dalam hal ini yaitu motif komunikasi yang terjadi dalam diri komunikator (sender/penyampai gagasan/pesan). Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikattransmitteror berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
- Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak menjadi konkret.
- Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut, alat pengirim pesan.
- Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
- Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
- Penyandian Balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
- Penginterpretasian, pada ahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
3. Komunikasi
Yang Efektif
Berdasarkan
beberapa sumber, para ahli berpendapat bahwa berkomunikasi
efektif berarti bahwa penyampai
pesan/gagasan/idea atau yang biasa disebut dengan komunikator
dan komunikan
atau penerima pesan haruslah
sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan/gagasan
tersebut. Oleh
karena itu, dalam bahasa asing dikenal
istilah “the
communication is in tune”,
yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa
pesan yang disampaikan.
Dalam
buku
Psikologi
Komunikasi
nya, Jalaluddin
menyebutkan
bahwa komunikasi
yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan
kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang
baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.
Syarat-syarat untuk
berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
- Menciptakan suasana yang menguntungkan.
- Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
- Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
- Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
- Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.
Prinsip Dasar Komunikasi
Efektif
- Respect (Respek) adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara yang berupa tanggapan untuk menghargainya.
- Empathy (Empati) adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara.
- Audible (Dapat Didengar) Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dimengerti. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
- Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.
- Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan Anda. Langsung saja pada inti persoalan.
- Ketiga, gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.
- Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Karena analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan.
- Clarity (Jelas) adalah kejelasan dari pesan yang di sampaikan oleh si pemilik pesan/gagasan/ide (komunikator). Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah adanya ketidakjelasan informasi yang diterima.
- Humble (Rendah Hati) Sikap Rendah Hati bukan berarti Rendah Diri, Rendah Hati artinya memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu, dan komunikan atau penerima informasi dapat menjadi pendengar yang baik.
Lima
komponen
atau unsur penting dalam komunikasi,
yaitu
:
- Pengirim pesan (sender)
- Pesan yang dikirimkan (message),
- Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media)
- Penerima pesan (receiver),
- Umpan balik (feedback).
4. Teori
dan Arti Penting Kepemimpinan
Kepemimpinan
pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat
pengaruh yang dimiliki seseorang,oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin". Kepemimpinan
adalah suatu bentuk tindakan seseorang yang memperlihatkan kewibawaan
dan sikap serta sifat yang dapat dicontohi oleh orang lain (penerima
arahan), yang paling penting seorang pemimpin harus dapat memberi
pengarahan yang baik demi terwujudnya suatu tujuan tertentu, karena
kepemimpinan seseorang akan terlihat dari bagaimana ia memimpin suatu
organisasi/kelompok. Contohnya seorang guru seni yang memberi
pengarahan dan instruksi kepada beberapa muridnya, dan lain
sebagainya.
Kepemimpinan merupakan salah satu kemampuan yang ada didalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain untuk dapat bekerja sama dengannya. Tidak semua orang memiliki jiwa kepemimpinan dan dapat berbica dengan baik didepan umum (banyak orang), Cara memimpin pun berbeda-beda tergantung masing-masing orang/pemimpin tersebut.
Pemimpin sangatlah penting karena kepemimpinan yang baik dan efektif bersifat membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Pentingnya kepemimpinan yang efektif memerlukan produktivitas, kepuasaan kerja, kerjasama kelompok, kegiatan terorganisir, semangat karyawan dan koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan sebuah organisasi. Membangun kepercayaan terhadap kepemimpinan adalah tugas dan tanggung jawab pemimpin. Tanpa adanya kepercayaan, produktivitas bisa melemah, peluang-peluang pengembangan dan perbaikan terlewatkan dan kinerja juga manjadi merosot.
Konsep karismatik menurut Weber (1947), konsep yang lebih ditekankan kepada kemampuan pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa dan mistis. Menurutnya, ada lima faktor yang muncul bersamaan dengan kekuasaan yang karismatik yaitu :
- Adanya seseorang yang memiliki bakat luar biasa
- Adanya krisis sosial
- Adanya sejumlah ide yang radikal untuk memecahkan krisis tersebut
- Adanya sejumlah pengikut yang percaya bahwa seseorang itu memiliki kemampuan luar biasa yang bersifat transendental dan supranatural, serta
- Adanya bukti yang berulang bahwa apa yang dilakukan itu mengalami kesuksesan.
5. Tipologi
kepemimpinan
Ada
beberapa tipe kepemimpinan, diantaranya yaitu :
- Tipe Otokratis
Yaitu
pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut :
- Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi.
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
- Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
- Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
- Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
- Tipe Militeristis
Maksud
dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang
pemimpin
organisasi
militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang
pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
- Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan.
- Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
- Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan.
- Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
- Tipe Paternalisis
Yaitu
seorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
- menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
- Bersikap terlalu melindungi (overly protective).
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif.
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
- Tipe Karismatik
Umumnya pemimpin yang seperti
ini mempunyai daya
tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut
yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula
tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi
pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin
yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
Kekayaan, umur, kesehatan,
profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
Contoh
Gandhi bukanlah
seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik
sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma
meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden
Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan
sebagai orang yang ‘ganteng”.
- Tipe demokratis
Tipe
pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi
modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki
karakteristik sebagai berikut :
- Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.
- Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya.
- Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan.
- Ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Untuk
menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah. Namun,
karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah
baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang
demokratis.
6. Faktor
yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Menurut Hadari,
unsur-unsur dalam
kepemimpinan adalah
:
- Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
- Adanya orang lain yang dipimpin (bawahan/penerima arahan).
- Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya.
- Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Menurut Davis
ada
4
faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
- Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya.
- Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang.
- Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
- Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
Faktor Faktor Dalam Kepemimpinan :
- Pemimpin, Pemimpin memang merupakan faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin itu memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia perbuat, atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
- Pengikut (Followers), Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada. Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serta ada pula yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya kepemimpinannya. Oleh karena itu Pengikut disini memang harus menyesuaikannya dengan cepat.
- Komunikasi, Salah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan Pengikut adalah proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi. Hubungan kerja antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan dapat sinergis dan berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancangkan sebelumnya.
- Situasi, Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.
Faktor-faktor
penting yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut, diantaranya adalah :
- Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan
personal adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke
dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika
seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih
hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika
tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar.
Sebaliknya jika
manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan
perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan
kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan
dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan
yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
- Faktor Jabatan
Jabatan
adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat
dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan
terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang
sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan
kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak
sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.
- Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi
adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi
tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang
pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit
untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian
progresif maka perlu pemimpin transformasional.
Jika identitas yang
akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin
yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat
signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih
kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau
tidak.
Referensi
:
Komentar
Posting Komentar