Nama : Erlin Novianty
Kelas
: 2KA33
NPM
: 1C114791
Tugas
: Softskill Manajemen Layanan Sistem Informasi
Dosen
: Siti Rahma
BUSINESS
RELATIONSHIP MANAGEMENT
Ruang
Lingkup
Business
Relationship
Management
merupakan advokat
untuk bisnis dalam IT.
Manajemen hubungan bisnis terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku (atau kompetensi) yang membina hubungan yang produktif
antara organisasi jasa (misalnya Sumber Daya Manusia, teknologi
informasi, departemen keuangan, atau penyedia eksternal) dan mitra
bisnis mereka.
Ruang lingkup manajemen hubungan bisnis berfokus pada penyelarasan pelanggan tujuan dengan kegiatan penyedia layanan TI, yaitu semua interaksi bahwa penyedia layanan memiliki dengan pelanggan.
Ruang lingkup manajemen hubungan bisnis berfokus pada penyelarasan pelanggan tujuan dengan kegiatan penyedia layanan TI, yaitu semua interaksi bahwa penyedia layanan memiliki dengan pelanggan.
Maksud dan Tujuan
Manajemen hubungan Bisnis (Business Relationship Management, disingkat jadi “BRM”) adalah suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dimata pelanggannya.
Tujuan BRM, yaitu :
- Perluasan penjualan (sales Expansion) Untuk barang – barang yang tidak mudah rusak perlu perluasan penjualan (market area). Misalnya barang – barang kerajinan tangan .
- Mendekati sumber (resource acquisition) Resourcenya antara lain man, money, mechine, metode, market, yang mencakup sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), dan sumber daya capital (SDK).
- Diversifikasi ( penganekaragaman ) Penjualan produk disesuaikan dengan segmen pasar (selera, daya beli, atau fungsi barang). Misalnya, mobil kijang dijual di Indonesia.
- Alih Teknologi Hanya untuk developing country (Negara berkembang).
Prinsip Umum
Pengukuran dan analisis
Tujuan BRM mengharuskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dapat diidentifikasi dan diukur. Mengingat model, seseorang harus mampu mengidentifikasi hubungan bisnis yang mereka terlibat dalam, dan mengukur mereka dalam hal seperti kuantitas atau durasi. Hal yang sama berlaku untuk setiap aspek BRM, seperti jenis, peran, atau prinsip.
Setiap hubungan bisnis memiliki tujuan yang memerlukan partisipasi dari peran ganda untuk mencapai. Tujuan dari hubungan bisnis yang diberikan adalah diskrit dan terukur.
Reputasi dan kepercayaan
Model BRM harus berusaha untuk model dan mengukur reputasi dan kepercayaan. Setiap hubungan, dan setiap interaksi di dalamnya, memberikan kontribusi untuk reputasi. Reputasi meringankan risiko dan mengurangi gesekan dalam proses bisnis.
Tidak
adanya kepercayaan akan menyebabkan hubungan bisnis gagal.
Kepercayaan meningkatkan efisiensi dan memungkinkan resolusi konflik.
Governance
Model BRM perlu memperhitungkan dan menyelaraskan dengan model tata kelola perusahaan , termasuk etika bisnis , kendala hukum, dan norma-norma sosial yang berlaku untuk hubungan bisnis.
Batas
Model BRM harus menentukan batas-batas hubungan bisnis dalam kontinum yang lebih besar dari hubungan interpersonal. Selain isu-isu pemerintahan, model harus memeriksa jika ada tingkat optimal dari hubungan pribadi, dan apakah mereka berbeda berdasarkan jenis, peran, atau atribut lainnya. model harus membantu menentukan batas-batas yang mengoptimalkan efektivitas sementara mendukung tata kelola yang baik.
Pertukaran dan timbal balik
Model BRM pertukaran dan timbal balik harus memperluas dimensi tradisional untuk akun yang tidak hanya pertukaran keuangan, tetapi juga pertukaran waktu, uang, pengetahuan, dan reputasi. Ini adalah fitur kunci dari hubungan bisnis.
Peran
Peran
Bisnis Relationship Management, atau Relationship Manager Bisnis
(BRM), adalah peran yang muncul dalam Teknologi Informasi (TI)
organisasi. BRM adalah penghubung antara TI dan bisnis. BRM memiliki
pengetahuan yang signifikan dalam mata pelajaran yang berkaitan
dengan TI dan bisnis. BRM bertanggung jawab untuk memahami bisnis,
membantu dalam prioritas proyek, memastikan bahwa proyek
menyelaraskan dengan teknologi yang terbaik memberikan hasil maksimal
atas investasi, dan langsung strategi TI dalam mendukung strategi
bisnis secara keseluruhan. Fungsi manajemen hubungan bisnis dalam
perusahaan memegan peranan yang penting untuk menigkatkan kinerja
dalam suatu organisasi. yang didukung oleh Visi dan Misi.
Manajemen strategi membatu perusahaan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang tidak siap diantisiapasi oleh perusahaan dalam kondisi sekarang. Krisis ekonomi global adalah kendala utama yang sering diabaikan oleh semua perusahaan ketika situasi ekonomi sedang baik dan menguntungkan, namun ketika situasi berubah terbalik maka peran manajemen strategi menjadi sangat penting dan diperlukan. Akan sangat terlambat bagi perusahaan untuk menerapkan manajemen strategi ketika perusahaan sudah diambang masalah besar. Karena waktu tidak bisa diprediksi dan situasi tidak bisa kita perkirakan.Manajemen Strategi membantu organisasi mengumpulkan, menganalisis, dan mengatur informasi.
Manajemen strategi membatu perusahaan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang tidak siap diantisiapasi oleh perusahaan dalam kondisi sekarang. Krisis ekonomi global adalah kendala utama yang sering diabaikan oleh semua perusahaan ketika situasi ekonomi sedang baik dan menguntungkan, namun ketika situasi berubah terbalik maka peran manajemen strategi menjadi sangat penting dan diperlukan. Akan sangat terlambat bagi perusahaan untuk menerapkan manajemen strategi ketika perusahaan sudah diambang masalah besar. Karena waktu tidak bisa diprediksi dan situasi tidak bisa kita perkirakan.Manajemen Strategi membantu organisasi mengumpulkan, menganalisis, dan mengatur informasi.
Hubungan dengan Proses Manajemen Layanan Lainnya
Manajemen Hubungan Pelanggan
Perubahan lingkungan bisnis yang tidak menentu, menyadarkan para pebisnis untuk melakukan dan menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain memperoleh laba, perusahaan juga bertujuan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Dengan suatu perusahaan dituntut untuk tanggap terhadap perubahan perekonomian yang sedang berlangsung, di samping memberikan kesempatan untuk melaksanakan sistem kerja yang lebih efisien dan profesional dalam meningkatkan pelayanan pada pelanggannya. Berbagai program pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan dapat menciptakan suatu hubungan yang baik dengan para pelanggan bisnis perusahaan, dimana hubungan yang baik dengan para pelanggan bisnis diharapkan akan menciptakan suatu nilai yang akan menumbuhkan tingkat kesetiaan pelanggan.
MANAJEMEN
KEUANGAN UNTUK LAYANAN IT
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup Keuangan Untuk Layanan TI sesungguhnya hanya mencakup tiga
hal utama yaitu tentang keputusan keuangan, keputusan investasi dan
kebijakan deviden. Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan atau
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara
memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan
dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama
perusahaan.
Manajemen
keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Keputusan Keuangan :
- Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
- Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
- Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
- Keputusan Dividen, Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan ; deviden tunai, stabilitas deviden, dividen saham (stock deviden), pemecahan saham (stock split), penarikan kembali saham yang beredar (repurchase stock), yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
Maksud
dan Tujuan
Tujuan utama Manajemen
Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai yang dimiliki
perusahaan atau memberikan nilai tambah terhadap asset yang dimiliki
oleh pemegang saham. Manajemen keuangan
mencakup fungsi dan proses yang bertanggung jawab untuk mengelola
anggaran penyedia layanan TI, akuntansi dan pengisian persyaratan.
Manajemen keuangan menyediakan kuantifikasi antara bisnis dan TI,
dalam segi keuangan, nilai dari layanan TI, nilai aset yang mendasari
penyediaan layanan tersebut, dan kualifikasi dari peramalan
operasional.
Tanggung jawab dan kegiatan manajemen keuangan TI tidak semata-mata dalam domain keuangan TI dan akuntansi. Banyak bagian dalam organisasi berinteraksi untuk menghasilkan dan menggunakan informasi keuangan TI, menggabungkan, berbagi dan menjaga data keuangan yang mereka butuhkan, memungkinkan penyebaran informasi sebagai masukan untuk keputusan dan kegiatan penting. Jika suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan dengan harga yang setinggi mungkin. Seorang manajer harus menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Tanggung jawab dan kegiatan manajemen keuangan TI tidak semata-mata dalam domain keuangan TI dan akuntansi. Banyak bagian dalam organisasi berinteraksi untuk menghasilkan dan menggunakan informasi keuangan TI, menggabungkan, berbagi dan menjaga data keuangan yang mereka butuhkan, memungkinkan penyebaran informasi sebagai masukan untuk keputusan dan kegiatan penting. Jika suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan dengan harga yang setinggi mungkin. Seorang manajer harus menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
LAYANAN
TI MANAJEMEN KONTINUITAS
Ruang
Lingkup
Manajemen kontinuitas dan ketersediaan layanan merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh institusi penyedia layanan teknologi informasi. Hal tersebut penting karena kontinuitas dan ketersediaan layanan berguna untuk memastikan bahwa layanan akan tetap berjalan semestinya dalam segala keadaan. Ada atau tidaknya manajemen kontinuitas dan ketersediaan layanan akan berdampak pada penyampaian layanan kepada pelanggan.
Maksud dan Tujuan
Layanan ITSCM (IT Service Continuity Management) bertujuan untuk mengelola risiko yang serius dapat mempengaruhi layanan TI. ITSCM memastikan bahwa penyedia layanan TI selalu dapat memberikan minimum setuju Layanan Levels, dengan mengurangi resiko dari kejadian bencana untuk tingkat yang dapat diterima dan perencanaan untuk pemulihan layanan TI. ITSCM harus dirancang untuk mendukung Business Continuity Management.
Layanan
Katalog Manajemen adalah proses yang memastikan bahwa ada, sumber
komprehensif tunggal untuk semua layanan yang transisi, atau saat ini
dalam lingkungan produksi. Layanan Catalog menggambarkan layanan yang
saat ini digunakan, proses bisnis yang diaktifkan, dan harapan
pelanggan kualitas layanan.
MANAJEMEN
KEAMANAN INFORMASI & MANAJEMEN AKSES
Kebijakan Keamanan
Informasi
Keamanan informasi berarti melindungi informasi dan sistem informasi dari akses, penggunaan, pengungkapan, gangguan, modifikasi, teliti, inspeksi, rekaman atau kehancuran. Perusahaan dapat menerapkan kebijakan keamanannya dengan mengikuti pendekatan yang bertahap.
Keamanan informasi berarti melindungi informasi dan sistem informasi dari akses, penggunaan, pengungkapan, gangguan, modifikasi, teliti, inspeksi, rekaman atau kehancuran. Perusahaan dapat menerapkan kebijakan keamanannya dengan mengikuti pendekatan yang bertahap.
Berikut
terdapat 5 fase insiasi jabatan :
- Fase 1 (Iniasi Proyek), Tim yang menyusun kebijakan keamanan yang dibentuk
- Fase 2 (Penyusunan Kebijakan), Tim proyek berkonsultasi engan semua pihak yang terpengaruh dengan proyek ini untuk menentukan kebijakan baru
- Fase 3 (Konsultasi Dan Persetujuan), Tim proyek berkonsultasi dengan manajemen unuk mendapatkan persetujuan serta saran untuk proyek tersebut
- Fase 4 (Kesadaran Dan Edukasi), Program pelatihan dan kesadaran edukasi kebijakan dilaksanakan dala unit- unit organisasi
- Fase 5 (Penyebarluasan Kebijakan), Kebijakan ini dsebarlauaskan ke seluruh unit organisasi dimana kebijakan tersebut bisa diterapkan.
Kebijakan terpisah dikembangkan untuk keamanan
sistem informasi, pengendalian akses sistem, keamanan personal,
keamanan lingkungan dan fisik, keamanan komunikasi data, klasifikasi
informasi, perencanaan langsung usaha dan akuntbilitas manajemen.
Tujuan-tujuan keamanan mengacu pada perlindungan
terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh
pihak-pihak yang tidak berwenang. Perusahaan menerapkan suatu program
keamanan sistem yang efektif dengan pertama-pertama mengidentifikasi
berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan
perlindungan yang diperlukan.
Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai tiga
tujuan utama yaitu :
- Kerahasiaan
- Ketersediaan
- Integritas
Sistem
Manajemen Keamanan Informasi
Manajemen keamanan informasi adalah Aktivitas
untuk menjaga agar sumberdaya informasi tetap aman . Manajemen
keamanan informasi terdiri atas empat tahap, yaitu:
1. Mengidentifikasi
ancaman yang dapat menyerang sumber informasi perusahaan.
2. Mendefinisikan
resiko yang disebabkan oleh ancaman.
3. Menentukan
kebijakan keamanan informasi.
4.
Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi resiko resiko
tersebut.
ISMS (information security management system) atau sistem manajemen keamanan informasi adalah istilah yang muncul terutama dari ISO/IEC 27002 yang merujuk pada suatu sistem manajemen yang berhubungan dengan keamanan informasi. Konsep utama ISMS untuk suatu organisasi adalah untuk merancang, menerapkan, dan memelihara suatu rangkaian terpadu proses dan sistem untuk secara efektif mengelola keamanan informasi dan menjamin kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan aset-aset informasi serta meminimalkan risiko keamanan informasi.
Fasilitas Manajemen Kontrol - Akses Fisik
Fasilitas Manajemen keamanan informasi adalah Aktivitas untuk menjaga agar sumberdaya informasi tetap aman. Manajemen keamanan informasi terdiri atas empat tahap, yaitu :
- Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber informasi perusahaan.
- Mendefinisikan resiko yang disebabkan oleh ancaman.
- Menentukan kebijakan keamanan informasi.
- Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi resiko resiko tersebut
Akses kontrol secara fisik biasanya
diberikan pada petugas khusus seperti penjaga keamanan. Umumnya ada
pagar atau pintu untuk menghindari akses kontrol fisik dari pihak
yang tidak berkepentingan. Kontrol akses secara fisik dapat dicapai
oleh manusia melalui cara mekanis seperti kunci atau melalui sarana
teknologi yang disebut sistem akses kontrol. Hak akses hanya bagi
yang berkepentingan ini sangat berguna untuk melindungi aset properti
bila didukung dengan kamera CCTV.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar