Langsung ke konten utama

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Nama         : Erlin Novianty
Kelas         : 1KA32
NPM          : 1C114791
Tugas         : Softskill Ilmu Budaya dasar (IBD)
Dosen        : Sendy Eka Nanda

                    MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Sub Tema :


A. Pengertian Manusia

B. Pengertian Hakikat Manusia

C. Kepribadian Bangsa Timur

D. Pengertian Kebudayaan

E. Unsur-unsur Kebudayaan

F. Wujud Kebudayaan

G. Orientasi Nilai Budaya

H. Perubahan Kebudayaan

I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan



A. Pengertian Manusia


           Secara biologis manusia dapat diartikan sebagai suatu individu yang dalam hidupnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Seperti bernapas, memerlukan makan, berekskresi dan sebagainya. Sedangkan secara sosial, manusia merupakan suatu individu yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga melakukan suatu hubungan sosial dalam artian berinteraksi dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupannya  manusia masing-masing memiliki ego dan keinginan tersendiri misalkan dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Sedangkan jika diartikan secara budaya, manusia merupakan objek yang dijadikan patokan dalam masalah-masalah budaya. Manusia yang menjaga budaya, menjalankan dan melestarikannya.

          Seperti yang kita ketahui, manusia terdiri dari 4 unsur terkait yaitu, Jasad (Dapat dilihat dalam bentuk fisik), Hayat (Unsur hidup yang bergerak), Ruh (Bimbingan dari pemimpin Tuhan yang bersifat spiritual) dan Nafs (Kesadaran tentang diri sendiri). Sedangkan manusia sebagai satu kepribadian juga mengandung 3 unsur yaitu :

a. Id : Mengarah pada energy psikis yang alami serta irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).

b. Ego : berbeda dengan Id, Ego lebih mengarah ke kepribadian “eksekutif” dan kehidupan sosial yang dimengerti oleh orang lain.

c. Superego : kesatuan-kesatuan standar moral yang diterima ego dari makhluk/agen sosial lain yang mempunyai otoritas di lingkungan luar diri (Pengaruh Eksternal).

B. Pengertian hakekat Manusia

         Secara alamiah, hakekat manusia dapat diartikan dalam 2 hal yaitu :
Manusia sebagai makhluk tuhan memiliki jiwa dan raga(Tubuh) sebagai satu kesatuan yang utuh.
Jika dibandingkan dengan makhluk lain, manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan. Seperti di bekali akal pikiran, fisik yang lengkap sehingga mudah melakukan apapun dalam kehidupannya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:

1.    Perasaan intelektual,
2.    estetis,
3.    Perasaan etis,
4.    Perasaan diri,
5.    Perasaan sosial,
6.    Perasaan religius.

         Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Dalam artian manusia yang memiliki budaya, menjaga melestarikan dan mengembangkannya.
Dalam penghidupannya manusia terikat dengan ekologi (lingkungan) sehingga memiliki kualitas dalam berkerja dan berkreatifitas/berkarya.

C. Kepribadian Bangsa Timur


         Dalam kehidupannya manusia mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan munculnya kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia yang berada di wilayah berbeda tersebut. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.

         Indonesia sendiri termasuk kedalam bangsa Timur yakni yang memiliki kepribadian baik. Dunia mengenal bangsa Timur memiliki kepribadian ramah dan bersahabat. Disamping itu bangsa Timur juga tidak bersifat individualisme (Mementingkan diri sendiri) dan saling tolong menolong satu sama lain sehingga tidak heran banyak orang dari wilayah lain yang menyukainya. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.

         Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.

         Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

D. Pengertian Kebudayaan

         Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia sehingga kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri atau di kenal dengan istilah Cultural-Determinism.

         Pendapat lain, Herskovits menganggap kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Lalu menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.

         Singkatnya kebudayaan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, ide, gagasan serta pemikiran manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan itu bersifat abstrak. Seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu sendiri dapat kita rasakan dan nikmati melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran dan sebagainya. Penerapannya dapat kita lihat seperti lagu, musik, tarian dan bahasa daerah masing-masing yang dapat membentuk suatu budaya dalam suatu daerah tersebut.

E. Unsur-Unsur Kebudayaan


           Menurut  Melville J. Herskovits ada 4 unsur pokok yang membangun kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Berbeda dengan Bronislaw Malinowski, ia mengatakan bahwa ada 4 unsur pokok yaitu, norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.

            C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

a.    Sistem Religi
             Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

b.    Sistem Organisasi Kemasyarakatan
             Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu dan tentunya manusia tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain.

c.    Sistem Pengetahuan
             Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

d.    Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
           Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.

e.    Sistem Teknologi dan Peralatan
          Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain.

f.     Bahasa
         Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

g.    Kesenian
          Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

F. Wujud Kebudayaan


Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Gagasan (Wujud ideal)
           Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan)
           Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan di dokumentasikan.

3. Artefak (karya)

         Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan di dokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

G. Orientasi Nilai Budaya


          Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

a. Hakekat hidup manusia (MH)
b. Hakekat karya manusia (MK)
c. Hakekat waktu manusia (WM)
d. Hakekat alam manusia (MA)
e. Hakekat hubungan manusia (MN)

H. Perubahan Kebudayaan


          Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut karena pada dasarnya kebudayaan itu manusialah yang membuatnya. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :

1.    Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2.    Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

         Semakin berkembangnya zaman, perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

         Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa. Beberapa factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, antara lain:

1) Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

2) Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.

3) Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.


I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan


           Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling bertautan. Secara sederhana manusia merupakan pelaku kebudayaan sedangkan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan dan menjalankannya. Contohnya yaitu kaitan masyarakat dengan peraturan-peraturan. Manusia membuat peraturan dan manusia itu pula yang harus menaati peraturan yang dibuat sendiri itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena kebudayaan itulah yang merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

          Coba bayangkan jika suatu kelompok masyarakat hidup tanpa adanya budaya dan peraturan tentunya tidak akan berjalan dengan baik. Yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh dan tidak akan menyimpang dari kemauan manusia itu sendiri oleh karenanya masyarakat dan kebudayaan saling terkait satu sama lain atau biasa disebut sebagai proses dialektis. Proses dialektis itu sendiri melalui 3 tahapan, yaitu :

1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

          Dalam kehidupan sekarang kita tidak dapat membedakan manakah yang lebih dahulu muncul antara manusia dengan kebudayaan sehingga harus dilakukan dengan analisa yang tepat dan dengan waktu yang efisien.

Referensi :



Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Manusia terdiri dari 4 unsur terkait, yaitu …
    A. Jasad
    B. Hayat
    C. Ruh
    D. Semua jawaban benar

   Jawaban : D

2. Mengapa Indonesia digolongkan kedalam bangsa Timur …
    A. Karena berkepribadian baik, sopan dan bersahabat
    B. Karena berkepribadian baik
    C. Karena berkepribadian sopan
    D. Tidak ada jawaban yang benar

   Jawaban : A

3. Faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan, yaitu …
    A. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
    B. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
    C. a dan b benar
    D. a dan b salah

    Jawaban : C

4. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti…
    A. Budi dan akal manusia
    B. Budi pekerti luhur
    C. Manusia dan Budaya
    D. Manusia dan luhur

    Jawaban : A

5. Berikut adalah wujud kebudayaan, kecuali…
    A. Gagasan
    B. Aktifitas
    C. Kreatifitas
    D. Artefak

   Jawaban : C

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)

Nama : Erlin Novianty Kelas : 3 KA33 NPM : 1C114791 Tugas : Softskill Peng. Teknologi Sistem Cerdas Dosen : Dewi Andriyani Logika Fuzzy ( Fuzzy Logic ) PENGERTIAN LOGIKA FUZZY ( FUZZY LOGIC ) Dalam bahasa inggris, fuzzy mempunyai arti kabur atau tidak jelas. Jadi, logika fuzzy adalah logika yang kabur, atau mengandung unsur ketidakpastian. Pada logika biasa, yaitu logika tegas, kita hanya mengenal dua nilai, salah atau benar, 0 atau 1. Sedangkan logika fuzzy mengenal nilai antara benar dan salah. Kebenaran dalam logika fuzzy dapat dinyatakan dalam derajar kebenaran yang nilainya antara 0 sampai 1. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lotfi A Zadeh ( 1965 ), dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan kea...

3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons)

Nama : Erlin Novianty             Kelas : 4KA33             NPM : 1C114791 Mata Kuliah : Softskill Bahasa Inggris Bisnis 2 3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons) After my 1st and 2nd assignment about Tenses, so now, i will make 3rd assigment about what is Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons, how we can use them and also give examples about it. A.   Embedded Question Sometimes we want to use a question as part of another question or a statement, so this is called an embedded question. We can use embedded questions as part of other questions. This is sometimes called an indirect question and is often used to be polite. We can also use embedded questions as part of statements. The embedded question is a noun clause and can be used in a similar way to a noun. For example, we can use it as the subj...

ANIMASI

Nama               : Erlin Novianty Kelas               : 3KA33 NPM               : 1C114791 Tugas               : Softskill Peng. Animasi dan Desain Grafis Dosen              : Imam Ahmad                                                                         ANIMASI    A. Pengertian Animasi   ...