Langsung ke konten utama

KONSEPSI IBD (ILMU BUDAYA DASAR) DALAM KESUSASTRAAN

Nama         : Erlin Novianty
Kelas         : 1KA32
NPM          : 1C114791
Tugas         : Softskill Ilmu Budaya dasar (IBD)
Dosen         : Sendy Eka Nanda

    KONSEPSI IBD (ILMU BUDAYA DASAR) DALAM KESUSASTRAAN

Sub Tema :

A. Pendekatan Kesusastraan

B. IBD (Ilmu Budaya Dasar) yang di hubungkan dengan Prosa

C. Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi

D. IBD (Ilmu Budaya Dasar) yang di hubungkan dengan Puisi


A. Pendekatan Kesusastraan


         Sastra berasal dari kata castra yang artinya tulisan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa sastra adalah segala sesuatu yang berbentuk tulisan yang dibuat oleh manusia, baik berupa undangan-undangan, kitab-kitab suci, ilmu pengetahuan, dan tulisan-tulisan lainnya. Dalam segi kebudayaan, sastra dapat diartikan sebagai suatu wadah atau media yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan gagasan manusia. Dengan adanya sastra manusia lebih mudah untuk mengeluarkan aspirasi, perasaan serta gagasannya. Manusia meluapkan gagasan dan perasaan kedalam sastra melalui bahasa yang lahir dari hati naluriah dan pemikirannya.

         Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sedangkan sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun  isinya. Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra itu sendiri. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut:

1. Teori sastra, yaitu cabang ilmu ini mempelajari tentang asas-asas, hukum-   hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.

2. Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sejarah mulai dari timbulnya hingga   perkembangan terbaru.

3. Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra yang bersifat membangun.  Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.

4. Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.

          Dari keempat cabang ilmu sastra tersebut, masing-masing memiliki keterkaitan satu sama lain. teori sastra merupakan asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan. Seni sastra merupakan proses menciptakan karya seni sastra dengan cara yang kreatif yakni menggunakan bahasa yang baik, seperti yang dapat kita lihat yaitu puisi, cerpen, novel, naskah drama dan sebagainya. Pada dasarnya karya sastra dijadikan sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakan atau pembacanya.

           Karya sastra itu sendiri berisikan pemikiran, gagasan, ide, kisah dan amanat yang di suguhkan dan di komunikasikan kepada pembaca, tetapi pembaca harus mampu memahami apa maksud yang disampaikan dari suatu karya sastra tersebut sehingga dapat mengambil amanat atau pesan moral serta manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Karya sastra itu dapat menghibur pembaca, dari kisah-kisah yang disuguhkan oleh penulis karya sastra manusia dapat mengambil teladan dan manfaat serta amanat dari apa yang disampaikan oleh penulis dalam karya sastranya tersebut.

2. Melalui karya sastra yang dibaca, manusia mendapat kekuatan jiwa melalui tokoh yang di gambarkan oleh penulis dalam kisah-kisahnya dan dari situ manusia seakan-akan merasakan bahwa dialah yang menjadi tokoh utama dalam kisah tersebut. Disinilah uniknya karya sastra tersebut.

3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual manusia (pembaca) dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam suatu karya sastra.

4. Disamping itu suatu karya sastra dapat mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.

5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.

         Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi. Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.

          Tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia khususnya bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari sastra. Sastra dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan dan selalu berjalan serta berkembang secara bersamaan. Yang pada kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukaan, dan kedaerahan.

           Disamping  Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia merasa heran sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.


B. IBD (Ilmu Budaya Dasar) yang di hubungkan dengan Prosa


          Prosa merupakan suatu cerita rekaan atau fiksi yang dibuat oleh sastrawan atau penulis yang disuguhkan pada pembaca dalam bentuk tulisan yang memiliki tema, tokoh atau penokohan, dimana tokoh memiliki watak serta sifat dan perasaan, lalu kisah atau cerita tersebut memilki alur atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut plot cerita, yang dapat diperagakan atau dilakukan misalkan dalam suatu drama dan dari semua itu dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi seseorang. Dalam prosa, kita mengenal prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi :

1. Dongeng     : Cerita yang tidak benar-benar terjadi yang merupakan cerita khayalan atau imajinasi.
2. Hikayat       : Cerita yang sulit diterima oleh akal atau sulit dipahami, merupakan cerita rekaan,        namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
3. Sejarah       : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.

Prosa baru Meliputi :

1.  Kisah            :  Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
2. Cerpen           : Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya.
3. Novel             : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
4. Biografi          : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.

C. Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi

Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai prosa fiksi antara lain :
a. Memberikan wawasan
b. Memberikan informasi
c. Memberikan hiburan atau kesenangan
d. Memberikan warisan budaya

Contoh Prosa :

                                                                Pogi yang Malang


                Pogi adalah pemuda yang malas. Kerjanya hanya makan, tidur, dan bermain-main. Ayah dan ibunya tidak melarang sebab mereka adalah keluarga kaya. Apa saja kemauan Pogi selalu dituruti.
             Suatu pagi, Pogi pergi bermain ke hutan. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang pengembara yang membawa lima karung yang berat.
”Hai, pemuda ! Maukah kau menolongku membawa karung ini ke kota ? ”tanya  pengembara itu.
Pogi pura-pura tidak mendengar. Ia tetap berjalan perlahan sambil mengamati tumbuhan.
”Nak, aku akan memberimu salah satu dari kantong ini. Silahkan pilih!”

           Pogi masih pura-pura tidak mendengar. Huh! Tadi minta tolong sekarang malah mau memberi karung. Paling-paling isinya Cuma sampah, batin Pogi.
” Anak muda, karungku yang bertali merah ini berisi ramuan obat segala penyakit, sedangkan yang bertali biru berisi bibit padi segala musim. Atau kamu mau karung dengan tali berwarna putih? Ini berisi kain sutera pilihan, yang bertali hijau berisi aneka macam penyedap masakan, dan yang berwarna kuning berisi emas permata. Nah, pilihlah salah satu!”
”Ah, baiklah.”kata Pogi semangat. ”Aku pilih yang berwarna kuning aja.”
”Apakah kamu yakin karung ini membawa keberuntungn bagimu?”
”Sangat yakin. Sudahlah, cepat berikan. Aku tidak sabar membawanya pulang .”omel Pogi .

          Pengembara itu menyerahkan karung yang bertali kuning. Pogi langsung membawa karung itu pergi tanpa berterima kasih. Setelah agak jauh, dibukanya karung itu. Ah, betapa gembiranya Pogi saat melihat banyak emas di dalamnya. Pogi lalu melanjutkan perjalanan pulang.
Tiba-tiba...
”Pokoknya kalau bertemu orang kaya, kita rampok saja.” kata salah satu orang.

          Pogi yang mendengar suara itu, cepat-cepat bersembunyi. Setelah kedua orang itu berlalu, Pogi segera keluar dari persembunyiannya. Ia meneruskan dengan tergesa-gesa dan takut. Sampailah Pogi di tepi sungai. Di tempat penyeberangan itu tampak sepi. Hanya ada tiga penarik perahu.
”Sepi sekali hari ini.”ujar yang bertubuh paling kecil.
”Benar tidak seperti bisanya.” jawab yang berambut keriting.
”Bagaimana kalau kita rampok saja orang yang menyeberang dengan perahu kita ini ?” tanya yang bertubuh kekar.

          Ketiga penarik perahu tertawa terbahak-bahak. Mendengar hal itu Pogi semakin ketakutan. Diambilnya jalan pintas. Pogi berenang menuju ke seberang sungai. Sesampainya di tengah sungai, seekor buaya menuju ke arahnya.

         Tanpa ragu-ragu, Pogi memukul moncong buaya itu dengan karung yang dipanggulnya. Buaya itu malah membuka moncongnya. Pogi tak banyak berpikir. Dilemparnya karung berisi emas itu ke arah buaya. Lemparan tepat sekali. Buaya itu kesulitan mengunyah karung. Pogi merasa musuhnya lengah. Ia berenang ke tepian secepatnya.

           Sejak kejadian itu, Pogi menjadi sadar, ternyata emas tidak mendatangkan keberuntungan baginya. Justru mendatangkan bahaya. Sejak itu Pogi menjadi rajin dan bijaksana.
                             
                            Sumber : Aku Cinta Bahasa Indonesia  kelas IV , Tiga Serangkai


Macam-macam karya sastra :

1. Puisi merupakan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.

2. Drama merupakan cerita yang dilakonkan atau diperankan oleh beberapa tokoh pada sebuah panggung dan ditonton oleh khalayak ramai.

3. Novel merupakan bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku.

4. Roman merupakan bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan).

5. Hikayat merupakan cerita yang sulit dipahami maknanya dan menggunakan bahasa yang rumit pula tetapi cerita hikayat selalu memiliki pesan moral dan amanat.

D. IBD (Ilmu Budaya Dasar) yang di hubungkan dengan Puisi

           Puisi merupakan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain).

           Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala ‘keanehan’ yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi.

           Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Dibeberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut. Melalui puisi seseorang dapat mencurahkan isi hati, gagasan serta pikiran dan perasaannya. 

Macam-macam puisi dibedakan berdasarkan zaman :
1. Puisi Baru
Puisi yang muncul karena pengaruh sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas dalam penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.

2.Puisi Lama
Puisi yang mengikuti ketentuan umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris. Jenis puisi lama seperti Mantra, Karmina (Pantun singkat), Talibun, Syair dan Gurindam.

3. Puisi Modern
Puisi bebas yang muncul pada tahun awal kemerdekaan yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak mengutamakan bentuk puisi namun lebih mengutamakan isi dan makna dari puisi tersebut.

Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan :

a. Figura Bahasa (personifikasi, hiperbola, metafora, dll).
b. Kata – kata ambigu (Kata-kata yang mengandung perasaan dan pengalaman penyair).
c. Kata – kata konotatif (Pengulangan untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan).

Contoh Puisi :

PADAMU JUA

habis kikis
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali akan padamu
seperti dulu

kaulah kandil kemerlap
pelita jendela dimalam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu

satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa
dimana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati

engkau cemburu
engkau ganas

mangsa aku dalam cakarmu
bertungkar tangkap dengan lepas

nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik angin
serupa dara di balik tirai

kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu bukan giliranku
matahari bukan kawanku..

Referensi :
Http://rihanaz.blogspot.com/2013/06/konssepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
Http://vandyaprillyan.blogspot.com/2013/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Dalam segi kebudayaan, sastra dapat diartikan sebagai…
     A. Tempat atau wadah untuk mengekspresikan ide dan gagasan.
     B. Tempat atau wadah untuk mengekspresikan perasaan.
     C. a dan b benar
     D. a dan b salah

    Jawaban : C

2. Penulisan sastra dapat berbentuk…
    A. Undangan-undangan
    B. Kitab-kitab suci
    C. Ilmu pengetahuan
    D. Semua benar

    Jawaban : D

3. Dibawah ini merupakan jenis-jenis prosa lama, Kecuali…
    A. Dongeng
    B. Hikayat
    C. Novel
    D. Sejarah

   Jawaban : C

4. Puisi Chairil Anwar termasuk jenis puisi…
    A. Puisi lama
    B. Puisi baru
    C. Puisi modern
    D.Tidak ada jawaban yang benar

   Jawaban : C

5. Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan, kecuali….
    A. Figura Bahasa
    B. Kata-kata Ambigu
    C. Majas dan Rima
    D. Kata-kata konotatif

   Jawaban : C

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)

Nama : Erlin Novianty Kelas : 3 KA33 NPM : 1C114791 Tugas : Softskill Peng. Teknologi Sistem Cerdas Dosen : Dewi Andriyani Logika Fuzzy ( Fuzzy Logic ) PENGERTIAN LOGIKA FUZZY ( FUZZY LOGIC ) Dalam bahasa inggris, fuzzy mempunyai arti kabur atau tidak jelas. Jadi, logika fuzzy adalah logika yang kabur, atau mengandung unsur ketidakpastian. Pada logika biasa, yaitu logika tegas, kita hanya mengenal dua nilai, salah atau benar, 0 atau 1. Sedangkan logika fuzzy mengenal nilai antara benar dan salah. Kebenaran dalam logika fuzzy dapat dinyatakan dalam derajar kebenaran yang nilainya antara 0 sampai 1. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lotfi A Zadeh ( 1965 ), dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan kea...

3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons)

Nama : Erlin Novianty             Kelas : 4KA33             NPM : 1C114791 Mata Kuliah : Softskill Bahasa Inggris Bisnis 2 3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons) After my 1st and 2nd assignment about Tenses, so now, i will make 3rd assigment about what is Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons, how we can use them and also give examples about it. A.   Embedded Question Sometimes we want to use a question as part of another question or a statement, so this is called an embedded question. We can use embedded questions as part of other questions. This is sometimes called an indirect question and is often used to be polite. We can also use embedded questions as part of statements. The embedded question is a noun clause and can be used in a similar way to a noun. For example, we can use it as the subj...

ANIMASI

Nama               : Erlin Novianty Kelas               : 3KA33 NPM               : 1C114791 Tugas               : Softskill Peng. Animasi dan Desain Grafis Dosen              : Imam Ahmad                                                                         ANIMASI    A. Pengertian Animasi   ...