Langsung ke konten utama

ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI SALAH SATU MKDU (MATA KULIAH DASAR UMUM)

Nama       : Erlin Novianty
Kelas        : 1KA32
NPM        : 1C114791
Tugas       : Softskill Ilmu Budaya dasar (IBD)
Dosen       : Sendy Eka Nanda

 ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI SALAH SATU MKDU (MATA KULIAH DASAR UMUM)


Sub Tema :


A. Pengertian IBD (Ilmu Budaya Dasar)

B. Tujuan IBD (Ilmu Budaya Dasar)

C. Ruang lingkup IBD (Ilmu Budaya dasar)


A. Pengertian IBD (Ilmu Budaya Dasar)


           Ilmu Budaya dasar (IBD) secara sederhana dapat diartikan sebagai  seperangkat pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar maupun umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”.

           Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu humnus yang artinya manusia, berbudaya, dan halus. Dengan demikian diharapkan bahwa manusia bisa lebih manusiawi serta lebih berbudaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk berbudaya. Dalam perwujudan manusia berbudaya akan lebih baik jika manusia mempelajari ilmu the humanities tetapi tidak mengeyampingkan dan meninggalkan tugas dan tanggung jawab sebagai manusia itu sendiri.

         Sebelumnya Prof. Dr. Harsya Bactiar menjelaskan tentang ilmu pengetahuan ke dalam 3 kelompok besar, yaitu:

1. Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Scince)
            Ilmu Ini memiliki tujuan tidak lain untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang ada di alam semesta. Dalam pengkajiannya maka digunakan metode ilmiah dengan cara menentukan hukum yang berlaku mengenai ketentuan-ketentuan tersebut lalu membuat analisa untuk menentukan suatu kualitas sehingga dihasilkanlah suatu prediksi.

 2. Ilmu-ilmu sosial (Social Scince)
           Berbeda dengan ilmu alamiah, ilmu-ilmu sosial lebih mengarah untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.

 3. Pengetahuan Budaya (The Humanities)
           Ilmu ini lebih mengarah untuk memahami dan mencari kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Dalam pengkajiannya digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dan lain-lain.

          Dengan demikian IBD dapat dikatakan sebagai usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan. IBD sendiri pada dasarnya berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengengetahuan budaya lebih kepada mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan IBD bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

B. Tujuan IBD (Ilmu Budaya Dasar)


          Sama halnya dengan ISD (Ilmu Sosial Dasar), IBD juga memiliki tujuan tersendiri. IBD lebih mengarah pada usaha memperluas wawasan serta pemikiran mahasiswa dalam menanggapi masalah budaya baik budaya orang lain dan alam sekitarnya serta dirinya sendiri. Dengan demikian IBD mengharapkan masyarakat khususnya mahasiswa untuk mampu :

a. Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan dan tindakannya mencerminkan nilai pancasila.
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpegang teguh terhadap agama masing-masing dan menghargai serta menghormati agama lain.

b. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan serta masalah-masalah budaya yang ada dalam masyarakat.

c. Mengasah kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama untuk kepentingan profesi.

d. Memberi kesempatan kepada mahasiswa dalam menanggapi masalah kemanusiaan dan budaya dari sudut pandang yang berbeda sehingga mahasiswa mampu berpikir kritis terhadap persoalan-persoalan tersebut.

e. Mahasiswa tidak lain merupakan calon pemimpin Bangsa dan Negara dan disamping itu mereka juga memiliki skill dan kemampuan tersendiri sehingga diharapkan mahasiswa dapat membangun wahana komunikasi yang baik diantara sesamanya, dengan demikian mereka memiliki satu bekal yang sama yaitu kelancaran komunikasi.

C. Ruang Lingkup IBD (Ilmu Budaya Dasar)


           Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu antara lain :

           Didalam berbagai aspek kehidupan tentunya terdapat persoalan dalam menjalankan hidup dan fenomena budaya, untuk itu hal ini dapat dikaji dengan melakukan pedekatan budaya.
Baik secara individu maupun kelompok, masing-masing memiliki keanekaragaman kebudayaan daerahnya.

          Dari kedua pokok permasalahan tersebut, secara tidak langsung manusia telah mengambil posisi sebagai bahan pengkajian IBD. Manusia sebagai individu yang kreatif dijadikan objek dalam menganalisis setiap fenomena dan masalah budaya yang ada. Dalam pengkajiannya yaitu dilihat dari berbagai dimensi yang dilakukan oleh manusia seperti hubungannya dengan alam, hubungannya dengan sesama manusia maupun hubungannya dengan penciptanya (Tuhan). Adapun pokok-pokok bahasan yang dikembangkan antara lain:

1. Manusia dan Cinta Kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan Hidup
6. Manusia dan Tanggugjawab serta Pengabdian
7. Manusia dan Kegelisahan
8. Manusia dan Harapan

Referensi :



Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Istilah IBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu …… yang artinya….
    A. Humnus, yang artinya Manusia, Berbudaya dan Halus.
    B. Humnas, yang artinya Manusia, Berbudaya dan Halus.
    C. Humnus, yang artinya Manusia dan Budaya.
    D. Humnas, yang artinya Manusia dan Budaya.

    Jawaban : A

2. 3 pembagian ilmu pengetahuan yaitu ilmu-ilmu alamiah, ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya. Ilmu-ilmu sosial mengkaji tentang ….
    A. Hubungan manusia dengan alam
    B. Hubungan manusia dengan penciptanya
    C. Hubungan manusia dengan sesamanya
    D. Hubungan manusia dengan budaya yang ada

    Jawaban : C

3. Tujuan IBD yaitu, kecuali …
    A. Mengasah kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya
    B. Mahasiswa dapat membangun wahana komunikasi yang baik diantara sesamanya
    C. Mahasiswa mampu berpikir kritis terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan dan budaya yang ada
    D. Mahasiswa tidak mampu berpikir kritis terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan dan budaya yang ada

   Jawaban : D

4. Manusia sebagai homo humanus. Maksud dari kata yang bergaris bawah yaitu …
    A. Makhluk hidup
    B. Makhluk berbudaya
    C. Makhluk sosial
    D. Makhluk individual

    Jawaban : B

5. Sebaiknya kita sebagai bangsa Indonesia dapat melestarikan Budaya yang ada dengan cara …
    A. Mempertahankan dan mengembangkan Budaya yang sudah ada
    B. Menjaga dan tidak mengembangkan Budaya yang sudah ada
    C. Tidak menjaga dan mengembangkan Budaya yang sudah ada
    D. Tidak ada jawaban yang benar

    Jawaban : A

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)

Nama : Erlin Novianty Kelas : 3 KA33 NPM : 1C114791 Tugas : Softskill Peng. Teknologi Sistem Cerdas Dosen : Dewi Andriyani Logika Fuzzy ( Fuzzy Logic ) PENGERTIAN LOGIKA FUZZY ( FUZZY LOGIC ) Dalam bahasa inggris, fuzzy mempunyai arti kabur atau tidak jelas. Jadi, logika fuzzy adalah logika yang kabur, atau mengandung unsur ketidakpastian. Pada logika biasa, yaitu logika tegas, kita hanya mengenal dua nilai, salah atau benar, 0 atau 1. Sedangkan logika fuzzy mengenal nilai antara benar dan salah. Kebenaran dalam logika fuzzy dapat dinyatakan dalam derajar kebenaran yang nilainya antara 0 sampai 1. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lotfi A Zadeh ( 1965 ), dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan kea...

3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons)

Nama : Erlin Novianty             Kelas : 4KA33             NPM : 1C114791 Mata Kuliah : Softskill Bahasa Inggris Bisnis 2 3rd Assignment (Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons) After my 1st and 2nd assignment about Tenses, so now, i will make 3rd assigment about what is Embedded Question, Conditional Sentences, Comparisons, how we can use them and also give examples about it. A.   Embedded Question Sometimes we want to use a question as part of another question or a statement, so this is called an embedded question. We can use embedded questions as part of other questions. This is sometimes called an indirect question and is often used to be polite. We can also use embedded questions as part of statements. The embedded question is a noun clause and can be used in a similar way to a noun. For example, we can use it as the subj...

ANIMASI

Nama               : Erlin Novianty Kelas               : 3KA33 NPM               : 1C114791 Tugas               : Softskill Peng. Animasi dan Desain Grafis Dosen              : Imam Ahmad                                                                         ANIMASI    A. Pengertian Animasi   ...